Jakartashowbiz.com – Artis Lucky Hakim menyatakan mundur sebagai Wakil Bupati Indramayu, Jawa Barat periode 2021-2026. Pemain sinetron Bukan Mawar Tapi Melati itu merasa telah gagal mengemban amanah masyarakat Indramayu, terutama janji-janji yang pernah ia sampaikan saat kampanye.
Baca Juga Comeback di Hari Valentine, Indra Bekti Menangis Terharu Jadi Host Konser BLUE
Lucky Hakim mengatakan, ada 90 program yang ia janjikan bersama pasangannya saat itu. Pria 45 tahun itu mengaku malu jika tetap bertahan sebagai Wakil Bupati dengan segala fasilitas mewah yang diberikan, sementara janjinya tidak tercapai.
“Saya merasa secara pribadi telah gagal dalam mengemban amanah sehingga mengundurkan diri. Paling tidak sampai saat ini tidak tercapai apa yang telah menjadi janji-janji kampanye, yang keluar dari mulut saya ketika meminta dukungan untuk dipilih,” kata Lucky Hakim di Kawasan Leuwinanggung, Depok, Rabu (15/2/2023).
Baca Juga Spesial Hari Kasih Sayang, NET TV Hadirkan Konser Spesial “Great Journey NOAH Makassar”
“Karena saya merasa digaji, dibayar oleh uang rakyat, khususnya masyarakat Indramayu. Apalagi masyarakat di sana 90 persen petani, nelayan. Ketika semua yang dijanjikan tidak tercapai, betapa malunya saya ini kalau tetap bertahan sebagai wakil bupati,” tambah Lucky Hakim.
Terkait hal ini, Lucky Hakim cukup lama berpikir sebelum memutuskan mundur dari jabatannya. Diskusi dengan keluarga hingga lembaga terkait dilakukan hingga akhirnya pada 13 Februari kemarin, Lucky resmi mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu.
Baca Juga Spesial Hari Kasih Sayang, NET TV Hadirkan Konser Spesial “Great Journey NOAH Makassar”
“Satu tahunan lah (berpikir). Saya diskusi sama keluarga, ‘kalau mundur apa kata orang’. Sampai akhirnya 4 bulan lalu saya dipanggil untuk Rapat Dengar Pendapat. Saya ditanya sama anggota DPR, ‘apa kerja anda?’. Ini kerja saya, tapi tidak tercapai, masih banyak janji yang tidak tercapai,” kata Lucky Hakim.
Selama menjabat sebagai Bupati Indramayu, Lucky membeberkan fasilitas yang ia dapatkan. Bahkan, semua fasilitas dan gaji yang diterimanya mencapai Rp 200 juta lebih per bulannya.
Baca Juga Siap Maju Pileg 2024, Verrell Bramasta Beberkan Tiga Alasan Terjun ke Dunia Politik
“Sekadar informasi aja, untuk uang makan minum aja seorang wakil bupati sampai lebih dari Rp 100 juta per bulan. Di luar gaji, fasilitas. Padahal sudah dapat tunjangan, listrik aja gratis. Take home pay itu bisa sampai lebih dari 200 juta per bulan,” katanya.
Karena merasa malu, Lucky Hakim mengaku tak mengambil fasilitas anggaran untuk makan dan minum. Hal itu dilakukan lantaran merasa gagal tidak dapat mewujudkan apa yang telah dijanjikan semasa kampanye dulu.
“Sampai saya tidak mau menerima anggaran makan minum, karena menurut saya terlalu mewah. Saya sudah dapat gaji Rp 50 juta lebih dengan segala fasilitas yang mewah. Ditambah anggaran makan hingga 170 juta per bulan. Saya sudah enggak ambil lagi anggaran makan dan minum dari tahun lalu,” tutupnya.