Jakartashowbiz.com – Mental health, atau kesehatan mental, menjadi perbincangan yang hangat di kalangan remaja maupun dewasa pada era ini. Media sosial dan bahkan stasiun TV nasional kerap memuat berita mengenai isu ini, yang sebagian besar meresahkan para generasi muda.
Baca Juga:
Banyak dari kalangan Gen Z dan milenial yang seringkali merespons isu kesehatan mental dengan tindakan yang kurang tepat, seperti self-harm dan perilaku berbahaya lainnya. Overthinking, depresi, kecemasan, dan stres tampaknya telah menjadi bagian dari kosakata sehari-hari mereka.

Namun, di tengah isu-isu tersebut, ada sebuah kelompok musik yang memutuskan untuk mengangkat isu kesehatan mental ini dengan cara yang berbeda. Mereka adalah Paulphobia, sebuah grup band yang berasal dari kota Padang, Sumatera Barat. Kelompok ini terdiri dari tiga anggota, yaitu Rama, Ardy, dan Gilang, yang berhasil mengubah pengalaman mereka dalam menghadapi kesehatan mental menjadi sebuah karya seni yang menginspirasi.
Baca Juga:
Paulphobia baru-baru ini merilis single pertama mereka yang berjudul “25, Selamat Datang.” Lagu ini mencerminkan perjalanan pribadi mereka dalam menghadapi tantangan mental yang seringkali dialami oleh banyak orang. Melalui lirik yang dalam dan musik yang mendalam, mereka berbagi pengalaman mereka sendiri dengan harapan dapat menginspirasi orang lain yang mungkin menghadapi situasi serupa.
Single “25, Selamat Datang” telah tersedia di berbagai platform musik digital seperti Spotify, iTunes, Youtube, Instagram, dan platform lainnya. Ini adalah langkah pertama dari Paulphobia dalam menyuarakan pentingnya kesehatan mental dan mengajak pendengarnya untuk lebih peduli terhadap isu ini.
Dengan karya-karya seni seperti ini, Paulphobia membuka pintu untuk percakapan lebih terbuka tentang kesehatan mental di kalangan generasi muda. Mereka mengingatkan kita bahwa musik bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana untuk mengungkapkan perasaan, pengalaman, dan pesan yang penting.
Semoga melalui musik mereka, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental semakin berkembang, dan kita semua dapat saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat secara mental.