Indahnya Pohon Cemara Ceritakan Sejarah Skena Ska di Surabaya Lewat Lagu ‘Skartajaya’

Jakartashowbiz.com – Indahnya Pohon Cemara, yang dikenal sebagai IPC, kembali memukau dengan single kedua mereka, “Skartajaya,” sebuah bagian dari trilogi single tahun 2023 yang menuju EP mini album IPC. Lagu ini dipenuhi dengan energi raw dan ritme yang mampu menginspirasi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Bennu, vokalis IPC, mengatakan bahwa IPC tetap setia pada genre Ska Core.

Baca Juga:

Di bawah naungan Label Siderise Records, single ini dirilis pada 12 September 2023, dan tersedia di berbagai platform streaming musik di seluruh dunia. Skartajaya muncul sebagai inisiatif pertama dalam membentuk skena ska di Surabaya. Ide ini muncul dari Mas Piru, yang juga dikenal sebagai Urip, seorang pemain saxo di IPC.

Foto: ISTIMEWA

Pada tahun 1998, saat IPC baru terbentuk, mereka menyadari bahwa sedikit sekali orang yang mengenal musik ska. Awalnya, mereka aktif dalam skena punk dan hardcore. Akhirnya, ide muncul untuk mengumpulkan pemain musik ska di Surabaya.

Mas Piru dan Mas Urip memutuskan untuk melakukannya dengan mengunjungi toko kaset Aquarius, tempat mereka memiliki kenalan. Mereka meminta izin untuk melihat buku pesanan kaset atau CD di toko tersebut dan mencatatnya.

Foto: ISTIMEWA

Setelah berjam-jam berdiri di toko tersebut, mereka akhirnya bertemu dengan Mas Irhan dari Heavy Monster yang memesan CD Mighty Mighty Bosstones dan Reel Big Fish. Ini adalah awal dari perjalanan mereka.

Mereka kembali menghubungi Mas Irhan, yang sangat antusias dengan ide mereka. Kemudian, mereka bergabung dengan anak-anak Heavy Monster di rumah pemain trompet IPC. Mereka mulai berdiskusi tentang ska dan terus mencari orang-orang yang tertarik.

Foto: ISTIMEWA

Mereka menghadiri berbagai acara musik dan akhirnya bertemu dengan Alskatraz yang bergabung dengan mereka. Selanjutnya, mereka bertemu dengan anak-anak Dancing Alaska yang kemudian dikenal sebagai “Prince of Ska” di Jakarta, yaitu Deny Frust. Mereka juga bergabung dalam perjalanan ini.

Pada saat musik ska sedang booming, mereka mengadakan “Ska Parade” pertama di sebuah kampus di Surabaya dan menamainya “Skartajaya Ska Party.” Inilah awal dari perjuangan mereka, dan seiring berjalannya waktu, skena punk dan hardcore di Surabaya mulai mengakui keberadaan skena ska.

Markas IPC di Gubeng Kertajaya menjadi pusat bagi banyak orang yang tertarik dengan musik ska, dan akhirnya mereka menamainya “SKARTAJAYA SKANKIN PEOPLE.” Meskipun IPC kemudian mengalami hiatus karena anggotanya menikah dan memasuki tahap kehidupan baru, perjuangan Skartajaya tetap berlanjut di bawah kepemimpinan Mas Irhan dan Mas Herman dari Heavy Monster.

Generasi berikutnya membentuk band-band seperti Little Skank, Ska Banton, Lembayung And Friends, dan lain-lain. Generasi berikutnya juga muncul, termasuk Mas Aryan dan teman-temannya. Inilah gambaran singkat tentang sejarah Skartajaya, yang telah tumbuh dan berkembang menjadi sebuah komunitas musik ska yang kokoh di Surabaya.

ARVE