3 Fase Perjalanan Cinta Bernadya di Album “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”

Jakartashowbiz.com – Setelah melepas dua single di tahun ini, “Kata Mereka Ini Berlebihan” dan “Kini Mereka Tahu”, Bernadya merilis album penuh pertamanya yang berjudul “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”. Album itu sekaligus menjadi satu fase pendewasaan Bernadya setelah mini album ‘Terlintas’ yang dirilis pada 2023.

Di album ini, Bernadya mengisahkan perjalanan cintanya dengan lebih jelas dan gamblang, lengkap dengan visual hitam yang menggambarkan kegundahan, kekecewaan, dan amarahnya. Nggak cuma cerita pribadi, album ini juga mewakili perasaan banyak orang yang mungkin pernah merasakan hal serupa.

“Lagu-lagu yang ada di dalam album ini bukan sekedar pemaparan cerita, tapi lebih kepada pengungkapan langsung soal semua yang dirasakan secara personal terhadap satu orang,” kata Bernadya.

Baca juga: 3 Diva Gelar Konser “Super Diva” Bareng Lyodra, Tiara Andini, dan Ziva Magnolya

Musik di album “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan” diproduseri oleh dua musisi muda, Petra Sihombing dan Rendy Pandugo. Mereka berhasil menciptakan aransemen yang pas untuk setiap lagu, membuat emosi yang ingin disampaikan Bernadya jadi lebih terasa.

Secara konsep, albumnya sendiri terbagi dalam tiga fase perjalanan cinta. Fase pertama, heartbreak, ada di lagu-lagu seperti “Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan,” “Kata Mereka Ini Berlebihan,” “Lama-Lama,” dan “Kita Kubur Sampai Mati.” Fase kedua, self-doubt, ada di lagu “Ambang Pintu” dan “Berlari.” Fase ketiga, realization, ditutup dengan lagu “Kini Mereka Tahu” dan “Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan.”

Foto: Juni Records

“Mungkin Bernadya di album ini hadir sebagai sosok yang berbeda. Namun di sini, Bernadya tidak meninggalkan cara bernyanyinya yang khas, yang bikin rilisan ini tetap ada benang merah khas Bernadya,” ungkap Petra Sihombing 

“Gue sangat senang bisa kembali mengerjakan karya Bernadya, karena di satu tahun belakangan ini dia jadi salah satu songwriter favorit gue. Setelah pertama kali Bernadya ngasih demo untuk dikerjakan, setelah itu gue langsung merasakan hal yang beda banget di sini. Nuansanya lebih dark, dan menyenangkannya lagi gue selalu mendapatkan hal baru yang bisa gue pelajari, baik dari segi produksi musik sampai penulisan liriknya,” tambah Rendy Pandugo.

Sementara itu, CEO Juni Records, Adryanto Pratono juga memuji kreativitas Bernadya dalam menghasilkan karya-karyanya yang lebih tegas menyuarakan isi hati di album penuh pertamanya ini. Untuk hal itu, Bernadya mengaku hanya berusaha untuk berkaryq secara jujur.

“Aku tetap mencoba menulis lagu senatural mungkin. Menuangkan hal-hal yang ada di dalam pikiranku dan menjadikannya lirik-lirik yang apa adanya. Dengan yang tersaji di dalam album pertamaku ini, aku berharap para pendengar bisa menerima sejauh apapun aku mencoba untuk bereksplorasi,” tutup Bernadya.