Jakartashowbiz.com – Refal Hady balik lagi nunjukin aktingnya di film terbaru, Cinta Tak Pernah Tepat Waktu. Di film ini, dia jadi Daku, seorang penulis yang hidupnya penuh kegalauan dan takut buat serius dalam hubungan.
“Di sini pernah pacaran juga lima tahun sama perempuan, dan gue merasa tidak siap dan akhirnya dia menikah,” kata Refal pas konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2025).
Baca Juga: Dibintangi Selvi Kitty, Film “Jagal Teluh” Tawarkan Horor yang Berbeda
Film yang digarap Hanung Bramantyo ini bahas tentang ketakutan cowok sama komitmen. Kata Refal, karakter Daku ini relate banget sama banyak orang di dunia nyata.

“Setiap laki-laki pasti takut dengan komitmen, belum siap bukan karena hubungannya, tapi karena dirinya sendiri, pertanyaan untuk dirinya sendiri,” tutupnya.
Sebagai pemeran utama, Refal ngerasa tertantang banget buat jadi seorang penulis yang lagi galau soal percintaan. Meskipun bukan penulis beneran, dia berusaha banget buat ngerti cara berpikir karakter Daku.
“Gue kan nol soal nulis, jadi Mas Hanung banyak ngejelasin soal karakter ini. Gue belajar bukan hanya dari sisi cheezy-nya, tapi apa yang ada di kepala seorang penulis,” katanya.

Selain Refal, film ini juga dibintangi Nadya Arina, Givina Lukita, Carissa Perusset, dan Mira Filzah. Setiap cewek di film ini punya hubungan yang unik sama Daku.
“Menurut aku, Nadya ini visual perempuan Indonesia banget yang melakukan berbagai cara sebagai pacar agar bisa dinikahi,” ujar Nadya Arina.
Sementara itu, Mira Filzah, aktris asal Malaysia, ngerasa nyaman banget karena bisa pakai bahasa aslinya di film ini.

“Karena Sarah ini orang Malaysia, jadi aku bisa pakai bahasa Malaysia. Mas Hanung juga minta aku buat lepas aja pakai bahasa Indonesia. Ini pertama kali aku kerja sama Mas Hanung dan pertama kali juga ke Jogja,” katanya.
Tapi proses syuting film ini sempat kehalang gara-gara Hanung kecelakaan dan kakinya patah. Alhasil, dia cuma bisa ngarahin film dari jauh pakai iPad.
“Beberapa hari syuting saya kecelakaan, kaki saya patah. Saya enggak di lokasi, cuma pegang iPad dan direct dari sana. Saya merasa film ini cukup berjarak dengan segala dilemanya, sampai sempat bilang ke produser, ‘Udahlah, bikin film ini nanti aja’,” ceritanya.

Tapi pas masuk editing, Hanung malah kaget karena hasilnya jauh lebih hidup dari yang dia bayangin.
“Pas editing, kok filmnya malah hidup ya? Lebih hidup dari yang saya hands-on. Saya sampai minta orang-orang yang tak terlibat buat nonton, dan mereka bilang ini filmnya gak membosankan. Berarti metode saya pas,” ujarnya.
Hanung juga bilang kalau film ini beda dari kebanyakan film cinta yang seringnya dari sudut pandang cewek.
“Banyak film yang sudut pandangnya perempuan—diselingkuhi, segala macam. Tapi giliran ada sudut pandang laki-laki, malah dicibir. Saya enggak yakin apakah film ini bisa diterima, tapi ini film yang membedah soal laki-laki,” katanya.
Sementara itu, produser Azlin Hilds juga cerita kalau proyek ini sempat drama karena susah banget nemuin pemeran utama cowok yang cocok.
“Bener, Mas Hanung sempat pengen stop karena susah dapet sosok pemeran pria. Akhirnya aku yang kejar Refal di Malaysia,” ungkapnya.
Film Cinta Tak Pernah Tepat Waktu ini diangkat dari novel karya Phutut EA dan bakal tayang di bioskop mulai 13 Februari 2025.