Film

Gak Cuma Ngobrol, Kerja Sama Tiongkok-RI Bawa Hasil Nyata Sampai ke Dasar Laut!

×

Gak Cuma Ngobrol, Kerja Sama Tiongkok-RI Bawa Hasil Nyata Sampai ke Dasar Laut!

Sebarkan artikel ini
Foto: Istimewa

Jakartashowbiz.com – Sebuah program dokumenter internasional keren bernama “Telling China’s Story” baru aja memulai musim terbarunya, dan kali ini Indonesia jadi sorotan utamanya. Penayangan perdananya resmi dimulai pada Senin (29/9). Acara yang diproduksi oleh Shenzhen Media Group ini bukan sekadar tontonan biasa, lho.

Ini adalah bagian dari proyek komunikasi global yang tujuannya nunjukkin praktik kerja sama Tiongkok dengan negara lain, termasuk Indonesia, di berbagai bidang penting kayak pembangunan, perdagangan, sampai budaya. Episode pembuka untuk Chapter Indonesia langsung nunjukkin bukti nyata, bukan cuma wacana.

Baca Juga: Keren Parah! Main-Main di Cipete Vol. 27 Buktiin Scene Musik Indie Nggak Ada Matinya

Dokumenter ini ngajak penonton melihat proyek pemulihan ekosistem laut bernama Marine Ranching di Makassar dan Pulau Bangka. Proyek ini adalah hasil kolaborasi antara universitas dari Tiongkok dan Indonesia yang sudah berjalan sejak 2021.

Foto: Istimewa

Lewat proyek ini, mereka menebar terumbu karang buatan dan benih ikan untuk mengembalikan kehidupan bawah laut yang sempat rusak karena polusi dan penangkapan ikan berlebihan. Hasilnya? Keren banget! Sekarang, biota laut seperti bintang laut, belut laut, dan teripang mulai kembali ke perairan Pulau Bonetambung. Ini tentunya membawa angin segar dan keuntungan ekonomi buat masyarakat pesisir di sana.

Salah satu penonton yang hadir di acara pemutaran perdana, Kevin, ngasih pendapatnya kalau dokumenter ini sukses membuka cara pandang baru soal hubungan kedua negara.

“Menurut saya, Telling China’s Story bukan sekadar dokumenter biasa. Episode pertama menampilkan bukti konkret bagaimana kerja sama Tiongkok dan Indonesia membuahkan hasil nyata, seperti proyek Marine Ranching yang berhasil memulihkan ekosistem laut dan meningkatkan kesejahteraan nelayan,” ujar Kevin.

Foto: Istimewa

“Saya juga baru tahu bahwa pada 2024, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai 147,8 miliar dolar AS dan Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 12 tahun berturut-turut. Angka-angka itu menunjukkan bahwa kemitraan ini tidak berhenti pada diplomasi, tetapi benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat,” sambung Kevin.

Gak cuma dari sudut pandang penonton, serial dokumenter ini juga bakal nampilin wawancara dengan tokoh-tokoh penting. Beberapa di antaranya adalah Chen Qingquan, seorang akademisi Akademi Teknik Tiongkok yang lahir di Indonesia, dan Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia.

“Tahun ini juga bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik Tiongkok–Indonesia dan 70 tahun Konferensi Asia–Afrika di Bandung. Melalui tayangan ini, kita bisa melihat bagaimana kolaborasi dua negara berkembang besar dapat menjadi teladan di tingkat global dan menunjukkan kekuatan solidaritas Global South,” katanya.

Keduanya sepakat kalau kolaborasi di bidang riset dan teknologi ini bisa membuka banyak peluang keren buat generasi muda. Buat kalian yang penasaran, program ini bakal tayang setiap hari Senin pukul 21.35. Totalnya ada 5 episode yang bisa kalian tonton mulai dari 29 September 2025 sampai 27 Oktober 2025 di platform digital Tiongkok, Zhinews & Shenzhen Satellite TV. Jangan sampai kelewatan