Jakarta+

Komika Gianluigi Christoikov Geram Soal Tanah Adat di Halmahera Timur Diduga Rusak Akibat Tambang Nikel

×

Komika Gianluigi Christoikov Geram Soal Tanah Adat di Halmahera Timur Diduga Rusak Akibat Tambang Nikel

Sebarkan artikel ini

Jakartashowbiz.com – Bukan Gianluigi Christoikov namanya kalau nggak ikut bersuara soal isu-isu sosial yang lagi ramai. Dikenal dengan sentilan kritisnya, komika sekaligus konten kreator ini kembali bikin heboh setelah ngebahas masalah serius yang sukses bikin banyak orang ikutan geram.

Baca Juga: Ariel NOAH Ngaku Tertarik Nonton Konser Reuni Peterpan

Usut punya usut, Gian ternyata lagi ngerespon isu panas soal kerusakan lingkungan yang lagi rame banget di Halmahera Timur, Maluku Utara. Kabarnya, warga di sana lagi berjuang mati-matian buat nyelametin tempat tinggal mereka yang kondisinya udah nggak baik-baik aja.

Penyebabnya diduga karena aktivitas tambang nikel. Sejak beroperasi pada tahun 2024, udah banyak banget keluhan dari warga sekitar, mulai dari pencemaran air sampai eksploitasi tanah adat yang jadi sumber kehidupan mereka.

Puncaknya, pada Februari 2025 kemarin, tim pemantau lingkungan nemuin ada bukaan lahan liar yang diduga buat tambang nikel di atas tanah yang sakral buat warga lokal. Akibat pengerukan yang kabarnya super masif itu, tanah subur yang jadi andalan warga buat hidup sehari-hari hilang gitu aja.

Nah, kabar soal warga yang coba bersuara tapi malah dapat perlakuan nggak adil inilah yang bikin Gianluigi bener-bener geram. Menurutnya, apa yang dilakuin warga itu murni buat mempertahankan hak dan lingkungan mereka yang udah dicemari, bukan sebuah kejahatan.

“Mereka hanya bersuara demi tanah adat yang telah di cemari mengapa mereka harus ditahan,” kata Gianluigi saat dihubungi awak media.

Gian ngerasa ada yang aneh banget sama logika yang terjadi sekarang, di mana korban justru diposisikan sebagai pihak yang salah. Dia nggak habis pikir kenapa di zaman sekarang, perampas tanah dan perusak alam bisa bebas, sementara pemilik tanah malah dibungkam.

“Aneh jaman sekarang. Tanah dirampas, alam dirusak, kok warga dibungam,” ucapnya.

Harapan mereka cuma satu, pemerintah sebagai pemegang kuasa bisa segera turun tangan dan menindak tegas perusahaan yang diduga jadi penyebab semua masalah ini.